Chevron Diminta Hentikan Operasi Bisnisnya di Venezuela, Presiden AS Donald Trump Beri Waktu Satu Bulan

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 6 Maret 2025 - 09:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.  (Facebook.com @Donald J. Trump)

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump. (Facebook.com @Donald J. Trump)

AMERIKA SERIKAT – Pada Selasa (4/3/2025) memberi waktu satu bulan bagi raksasa energi Chevron untuk menghentikan operasinya di Venezuela.

Langkah tersebut memberi pukulan berat bagi pemerintah Venezuela yang kekurangan uang.

Chevron saat ini memproduksi dan mengekspor hampir seperempat juta barel minyak mentah setiap hari dari Venezuela.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yang memberikan pendapatan penting bagi pemerintahan Nicolas Maduro.

Namun, sebuah unit di Departemen Keuangan AS mengatakan pada Selasa bahwa Chevron harus berhenti menghentikan operasinya dalam waktu 30 hari, sebuah jangka waktu yang oleh orang di dalam industri gambarkan sebagai sesuatu yang tidak realistis.

Namun, langkah tersebut menandakan perubahan besar dalam kebijakan Donald Trump terhadap Venezuela, musuh lama Amerika Serikat.

Dalam masa jabatan pertama Trump, dia menjalankan kebijakan “tekanan maksimum” terhadap rezim kiri di Venezuela.

Mengeluarkan sanksi dan membatasi operasi perusahaan minyak AS.

Namun, saat menjabat untuk kedua kalinya, Trump awalnya berusaha untuk terlibat dengan Maduro.

Dia menyetujui kesepakatan untuk membebaskan warga negara AS sebagai imbalan atas penerimaan Venezuela terhadap para migran yang dideportasi dari Amerika Serikat.

Seorang utusan Trump bahkan berpose untuk difoto di ibu kota Caracas bersama Maduro yang penuh senyum.

Langkah itu memicu tekanan hebat dari anggota Partai Republik di Florida yang ingin melihat Amerika Serikat mendukung partai-partai prodemokrasi yang telah berulang kali dijegal dalam pemilihan yang meragukan.

Menghadapi pemungutan suara terkait anggaran yang sulit baru-baru ini di Kongres.

Trump membuat perubahan haluan yang tiba-tiba bulan lalu dan mengatakan Venezuela telah gagal menyelenggarakan pemilihan yang adil, seperti yang dijanjikan, dan tidak menepati kesepakatan.

Para ahli mengatakan hilangnya ekspor yang terkait dengan Chevron dapat menyebabkan resesi bagi Venezuela dan semakin banyak orang yang melarikan diri dari negara itu.

Bagi Maduro, hal itu akan segera menguras cadangan devisa yang sudah menipis – dengan kerugian sekitar $150-200 juta per bulan.

“Pemerintah AS yang baru berusaha menyakiti rakyat Venezuela,” kata Wakil Presiden Delcy Rodriguez.

“Ini adalah pukulan pada diri sendiri yang akan menaikkan harga bahan bakar,” tambah dia.

Pasar minyak pada Selasa menanggapi berita itu dengan tenang, karena berita itu muncul setelah keputusan kartel minyak OPEC untuk meningkatkan produksi.

Namun, harga saham Chevron telah turun sekitar 2,8 persen dalam sepekan terakhir.

Venezuela pernah memproduksi 3,5 juta barel per hari, tetapi saat ini hanya memproduksi lebih dari satu juta, meskipun memiliki cadangan minyak terbesar di dunia.

Antara 2014 dan 2021, produk Domestik bruto Venezuela turun hingga 80 persen, sebagian karena harga minyak yang rendah dan sanksi AS yang keras.

Perusahaan-perusahaan Eropa seperti Eni, Repsol, dan Shell – yang juga beroperasi di Venezuela – tidak tercakup dalam tindakan Trump tersebut.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnispost.com dan Ekbisindonesia.com 

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Apakabartv.com dan Pusatsiaranpers.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Sulawesiraya.com dan Harianjayakarta.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 0853155577880855777788808781555778808111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Mulai 10 April 2025, Tiongkok Kenakan Tarif Tambahan 34 Persen untuk Semua Produk dari AS
14 Tahun Pascaledakan PLTN Fukushima, Pekerja Pembersihan Terpapar Radiasi Tinggi dan Stres
Kapal Kargo Tabrak Kapal Tanker BBM Jet Militer Amerika Serikat di Pantai Inggris, 32 Orang Luka
Perusahaan Minyak Raksasa Tiongkok CNOOC Temukan Ladang Minyak dan Gas di Weizhou
Perusahaan Tiongkok Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries akan Bangun Perikanan di Maluku dan Papua

Berita Terkait

Sabtu, 5 April 2025 - 11:46 WIB

Mulai 10 April 2025, Tiongkok Kenakan Tarif Tambahan 34 Persen untuk Semua Produk dari AS

Rabu, 12 Maret 2025 - 11:18 WIB

14 Tahun Pascaledakan PLTN Fukushima, Pekerja Pembersihan Terpapar Radiasi Tinggi dan Stres

Rabu, 12 Maret 2025 - 08:39 WIB

Kapal Kargo Tabrak Kapal Tanker BBM Jet Militer Amerika Serikat di Pantai Inggris, 32 Orang Luka

Sabtu, 8 Maret 2025 - 11:59 WIB

Perusahaan Minyak Raksasa Tiongkok CNOOC Temukan Ladang Minyak dan Gas di Weizhou

Kamis, 6 Maret 2025 - 09:17 WIB

Chevron Diminta Hentikan Operasi Bisnisnya di Venezuela, Presiden AS Donald Trump Beri Waktu Satu Bulan

Berita Terbaru

Presiden RI Prabowo Subianto. (Facebook.com @Prabowo Subianto)

Mineral & Batubara

Indonesia-AS Negosiasi Tarif Impor: Fokus pada Hilirisasi Tembaga Nasional

Rabu, 16 Jul 2025 - 13:29 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Dok. Esdm.go.id)

Mineral & Batubara

Harga Batu Bara Global Melemah, HBA RI Turun ke USD 97,65 per Ton Juli 2025

Rabu, 16 Jul 2025 - 09:22 WIB

Volume penjualan ekspor PTBA naik 30%, jadi penopang laba di tengah koreksi harga Newcastle dan ICI-3. (Dok. PT Bukit Asam)

Mineral & Batubara

PT Bukit Asam Bayar Dividen Rp3,83 T di Tengah Tekanan Harga Global

Jumat, 11 Jul 2025 - 11:18 WIB