THAILAND – Crest Water Pte Ltd menyampaikan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto sangat berkomitmen untuk memastikan masuknya produsen teknologi baru ke tanah air.
Hal ini menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah terhadap inovasi dan kemajuan industri teknologi.
Sehingga menjadi peluang besar bagi Crest Water Pte Ltd untuk lebih berkembang dan memberikan kontribusi positif di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Skema Pendanaan JETP Indonesia Dinilai Belum Mampu Bersaing dengan Pendanaan Bank Multilateral

SCROLL TO RESUME CONTENT
Crest Water Pte Ltd memastikan akan segera membangun fasilitas logistik dan laboratorium di Indonesia, serupa dengan yang ada di Bangkok.
Pada acara pertemuan tahunan di Bangkok, pihak Crest Water menyampaikan hal itu kepada salah satu anggota dewan juri IBEA (Indonesia Best Electricity Award), Riki Ibrahim.
Riki adalah Dewan pakar Forum Sinergi Inovasi Industri Tender Indonesia, yang juga anggota dewan pakar MKI (Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia).
Baca Juga:
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi
CSA Index Tembus Level 73,3, Sinyal Kuat IHSG Akan Menguat di Tengah Pemulihan Ekonomi
Pendiri Microsoft Bill Gates Terima Bintang Kehormatan, Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasannya
Riki yang pernah Dirut PT Geo Dipa Energi (Persero) periode 2016 – 2022 mengatakan, solusi perawatan berbasis Polymer yang dirancang untuk menggantikan penggunaan Acid/H2SO4 yang korosif, akan mengatasi masalah.
“Seperti penumpukan kerak pada pipa, katup, dan perlengkapan, penumpukan mineral pada mesin, serta mengurangi biaya pemeliharaan akibat downtime pada Power Plant atau Sumur Geotermal/Oil & Gas ” kata Riki.
Dengan dukungan riset dan pengembangan yang mendalam serta harga yang kompetitif dibandingkan pemasok lainnya, maka industri Ketenagalistrikan, Geotermal, dan Oil & Gas di Indonesia dapat menurunkan biaya operasionalnya.
Bagi masyarakat umum yang belum banyak memahami mengenai polymer, Riki menjelaskan bahwa polymer bekerja dengan melonggarkan dan menyebarkan kerak seperti silica dan kalsium karbonat pada pipa, katup, atau sumur.
Baca Juga:
KESDM Wajibkan 7 Perusahaan Lakukan Hilirisasi, Termasuk PT Adaro Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal
BUMN Care Dorong Lakukan Evaluasi Serius atas Insiden Blackout PLN di Bali, Cikarang, dan Bekasi
Selain menghilangkan kerak, polymer juga mencegah terbentuknya kerak baru dengan melapisi permukaan.
Sehingga mempermudah pembersihan dan membuatnya lebih mudah terlepas. Karena efektivitasnya, banyak industri di seluruh dunia yang menggunakannya.
Dosen energi terbarukan program S2 di Universitas Darma Persada itu dalam penjelasannya menekankan keuntungan teknologi asing membangun pabrik di Indonesia.
Antara lain akses ke pasar besar, biaya tenaga kerja yang lebih rendah, ketersediaan sumber daya alam, serta insentif pajak dan infrastruktur yang berkembang.
Selain itu, Indonesia juga menawarkan potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan peluang untuk transfer teknologi serta pengembangan industri lokal. ***