Impor Sapi Hidup Bebas Kuota Dimulai, Siapa Diuntungkan, Siapa Tersingkir?

Indonesia longgarkan total aturan impor sapi hidup demi ketahanan pangan, tetapi minim proteksi terhadap peternak lokal yang bersaing di pasar harga rendah.

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 25 Juni 2025 - 14:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut impor sapi hidup tanpa kuota dimulai, pemerintah targetkan 2 juta ekor hingga 2029. (Facebook.com @Zulkifli Hasan)

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut impor sapi hidup tanpa kuota dimulai, pemerintah targetkan 2 juta ekor hingga 2029. (Facebook.com @Zulkifli Hasan)

PEMERINTAH secara resmi menghapus kuota impor sapi hidup untuk memperkuat pasokan daging dan susu serta mempercepat pencapaian ketahanan pangan nasional hingga lima tahun ke depan.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa kebijakan tanpa kuota telah berlaku dan pelaku usaha diberi kebebasan penuh untuk mengimpor sapi hidup.

“Sudah lah, sudah berlaku penghapusan kuota impor, sapi hidup ya,” kata Zulkifli Hasan saat dikonfirmasi seusai membuka pelatihan SDM Koperasi Desa Merah Putih, Rabu (18/6/2025).

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebijakan ini, menurutnya, merupakan bagian dari strategi memperluas rantai pasok pangan nasional dari sisi hulu dengan mempermudah akses bahan baku peternakan.

“Sekarang kita buka lebar, impor sapi hidup baik untuk potong, penggemukan, maupun untuk susu, sekarang bebas, kita bebaskan,” ujar Zulkifli dalam acara Hari Susu Nusantara 2025.

Ia juga menambahkan bahwa tidak ada lagi batasan administratif terhadap volume sapi hidup yang bisa diimpor oleh pelaku usaha di bidang peternakan dan pangan.

“Tidak ada kuota-kuota lagi, bebas, apakah untuk digemukkan, dipotong, atau untuk produksi susu,” ucapnya menegaskan arah kebijakan pangan yang terbuka.

Pemerintah Targetkan Dua Juta Ekor Sapi Hidup Diimpor Hingga 2029

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan bahwa pemerintah menargetkan impor sebanyak dua juta ekor sapi hidup selama lima tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Menurutnya, dari jumlah tersebut, sekitar 1,2 juta ekor ditujukan untuk mendukung industri susu lokal dan 800 ribu ekor sisanya untuk pemenuhan kebutuhan daging.

“Kita target lima tahun ini untuk susu 1,2 juta, kemudian untuk daging 800 ribu lebih, jadi totalnya dua juta selama lima tahun,” kata Sudaryono, Jumat (31/1/2025).

Ia menambahkan bahwa pemerintah telah menetapkan target impor sapi hidup sebanyak 250 ribu ekor untuk tahun ini, sebagai bagian awal realisasi dari target nasional tersebut.

Kebijakan ini diambil dengan harapan menstabilkan harga daging dan susu di pasaran serta menciptakan kelancaran pasokan melalui jalur impor yang lebih fleksibel.

Sudaryono menegaskan bahwa impor ini tidak hanya untuk konsumsi langsung tetapi juga untuk proses penggemukan dan pengembangbiakan di dalam negeri.

“Dengan demikian, bukan hanya konsumsi, tapi juga menjadi bagian dari pembangunan industri peternakan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Risiko terhadap Peternak Lokal Harus Jadi Perhatian Pemerintah

Meski pemerintah berambisi mengamankan pasokan pangan, sejumlah pengamat memperingatkan bahwa kebijakan impor bebas kuota berpotensi menekan peternak dalam negeri.

Ekonom pangan Rusli Abdullah, menyebut kebijakan ini bisa menurunkan harga jual sapi lokal jika tidak dibarengi dengan proteksi harga dasar dan insentif usaha.

“Pemerintah harus memastikan bahwa impor tidak mematikan daya saing peternak lokal karena harga akan semakin ditekan dengan banjir sapi impor,” kata Rusli kepada media.

Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan distribusi agar sapi impor tidak hanya terkonsentrasi di wilayah industri besar, melainkan juga menjangkau daerah konsumsi tinggi.

“Tanpa distribusi merata dan pengawasan logistik, sapi impor bisa menumpuk di satu titik dan gagal menstabilkan harga di tingkat nasional,” tambahnya.

Hal senada disampaikan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI), Budi Santoso, yang menilai perlu ada roadmap penguatan peternakan rakyat.

“Kalau kita hanya membuka impor tanpa membangun kapasitas lokal, maka ketergantungan akan meningkat dan peternak rakyat kehilangan posisi tawar,” ujar Budi.

Ia menyarankan agar kebijakan ini dibarengi pelatihan peternak, subsidi pakan, serta akses pendanaan bagi koperasi desa agar tidak tertinggal dari industri besar.*

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisidn.com dan Koperasipost.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media

Persda.com dan Jazirahnews.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Heijakarta.com dan Hallopapua.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Kesepakatan FTA Indonesia–Eropa: Momentum Penting bagi Pertumbuhan dan Ekspor
Minyak Mentah Diperkirakan Tidak Sentuh USD 100 Meski Ada Ketegangan Geopolitik
Kuasi Reorganisasi BUMI Disetujui Mayoritas Pemegang Saham dan OJK
PLN Dipimpin Lagi oleh Darmawan Prasodjo, Direksi Kini 11 Orang
Giant Sea Wall: AHY Tawarkan MoU Investasi Belanda Kini

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 08:12 WIB

Kesepakatan FTA Indonesia–Eropa: Momentum Penting bagi Pertumbuhan dan Ekspor

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:28 WIB

Minyak Mentah Diperkirakan Tidak Sentuh USD 100 Meski Ada Ketegangan Geopolitik

Selasa, 1 Juli 2025 - 14:02 WIB

Kuasi Reorganisasi BUMI Disetujui Mayoritas Pemegang Saham dan OJK

Rabu, 25 Juni 2025 - 14:04 WIB

Impor Sapi Hidup Bebas Kuota Dimulai, Siapa Diuntungkan, Siapa Tersingkir?

Kamis, 19 Juni 2025 - 08:04 WIB

PLN Dipimpin Lagi oleh Darmawan Prasodjo, Direksi Kini 11 Orang

Berita Terbaru

Presiden RI Prabowo Subianto. (Facebook.com @Prabowo Subianto)

Mineral & Batubara

Indonesia-AS Negosiasi Tarif Impor: Fokus pada Hilirisasi Tembaga Nasional

Rabu, 16 Jul 2025 - 13:29 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Dok. Esdm.go.id)

Mineral & Batubara

Harga Batu Bara Global Melemah, HBA RI Turun ke USD 97,65 per Ton Juli 2025

Rabu, 16 Jul 2025 - 09:22 WIB

Volume penjualan ekspor PTBA naik 30%, jadi penopang laba di tengah koreksi harga Newcastle dan ICI-3. (Dok. PT Bukit Asam)

Mineral & Batubara

PT Bukit Asam Bayar Dividen Rp3,83 T di Tengah Tekanan Harga Global

Jumat, 11 Jul 2025 - 11:18 WIB