DPR Ungkap Soal Kesulitan Dapatkan LPG 3 Kg, Salah Satunya Kebijakan Tak Tersosialisasi dengan baik

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 5 Februari 2025 - 11:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. (Dok. emedia.dpr.go.id)

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. (Dok. emedia.dpr.go.id)

JAKARTA – Masyarakat sempat kesulitan mendapatkan LPG 3 kg atau yang dikenal dengan sebutan “gas melon”.

Penyebabnya karena adanya kebijakan Kementerian ESDM mengenai larangan pengecer untuk menjual LPG 3 kg.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan hal tersebut di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/2/2025).

“Kita melihat bahwa penerapan aturannya mendadak, tidak tersosialisasikan sehingga dampaknya tidak dihitung.”

“Kemudian terjadi penumpukan-penumpukan masyarakat yang perlu gas LPG,” kata Sufmi Dasco.

Sufmi Dasco menyampaikan hal itu usai bertemu Presiden Prabowo Subianto.

Diketahui, kebijakan larangan pengecer untuk menjual LPG 3 kg bukan berasal dari perintah Presiden Prabowo Subianto.

Dasco menilai sejumlah kebijakan dari kementerian memang bisa berjalan tanpa persetujuan Presiden.

Namun Presiden dapat melakukan intervensi jika kebijakan itu berdampak luas ke masyarakat.

“Saya belum tahu itu apakah hal-hal seperti itu harus dikoordinasikan ke Presiden ya, tapi kebijakan kementerian bisa berjalan sendiri.”

“Tapi kalau menyebabkan dampak-dampak Presiden bisa turun tangan,” kata Dasco.

Prabowo sendiri telah memanggil dan memberi arahan kepada Menteri ESDM Bahlil di Istana Kepresidenan, Selasa (4/2/2025).

Awalnya, kebijakan penjualan LPG 3 kg hanya sampai pangkalan itu diputuskan oleh Menteri Bahlil Lahadalia.

Tujuannya untuk mengendalikan harga jual di masyarakat, sehingga tidak ada LPG yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).

Akibat kebijakan itu, masyarakat harus mengeluarkan biaya lebih, bahkan dobel untuk membeli elpiji 3 kg langsung di pangkalan resmi.

Kondisi tersebut menyulitkan karena masyarakat harus datang langsung ke pangkalan resmi elpiji 3 kg dan antre.

Setelah evaluasi, sejak Selasa, pengecer LPG 3 kg dapat kembali beroperasi namun berganti nama menjadi subpangkalan.

Tujuan dari pengoperasian kembali pengecer LPG 3 kg, yakni untuk menormalkan kembali jalur distribusi gas bersubsidi tersebut.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Arahnews.com dan Prabowonews.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

 

Berita Terkait

Strategi Inti Pertumbuhan Perusahaan, MedcoEnergi Komitmen Terapkan Prinsip Keberlanjutan
Indonesia Tak Ada Rencana Melobi Amerika Serikat dengan Mineral Kritis, Ini Penjelasan Menteri Bahlil
SKK Migas Targetkan 15 Proyek Migas Senilai 832,7 Juta Dolar AS atau Setara dengan Rp13,6 Triliun pada 2025
Pertamina Jalin Kerja Sama dengan Pindad untuk Tumbuhkan Ekosistem Industri Minyak dan Gas
Termasuk Kilang Minyak, Danantara akan Evaluasi Menyeluruh pada Proyek-proyek Hilirisasi yang Didanai
Pemerintah akan Tingkatkan Kapasitas Pembangunan Kilang Minyak Menjadi Sebesar 1 Juta Barel per Hari
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Ungkap Kondisi Terkini Ketersediasn BBM Hingga Hari Raya Idul Fitri 1446 H
Danantara Biayai Proyek Kilang Minyak Kapasitas 500.000 Barel, Pertamina dan Investor Lain Diharapkan Ikut Serta

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 15:38 WIB

Strategi Inti Pertumbuhan Perusahaan, MedcoEnergi Komitmen Terapkan Prinsip Keberlanjutan

Rabu, 16 April 2025 - 10:38 WIB

Indonesia Tak Ada Rencana Melobi Amerika Serikat dengan Mineral Kritis, Ini Penjelasan Menteri Bahlil

Kamis, 13 Maret 2025 - 08:51 WIB

SKK Migas Targetkan 15 Proyek Migas Senilai 832,7 Juta Dolar AS atau Setara dengan Rp13,6 Triliun pada 2025

Rabu, 12 Maret 2025 - 11:07 WIB

Pertamina Jalin Kerja Sama dengan Pindad untuk Tumbuhkan Ekosistem Industri Minyak dan Gas

Selasa, 11 Maret 2025 - 13:40 WIB

Termasuk Kilang Minyak, Danantara akan Evaluasi Menyeluruh pada Proyek-proyek Hilirisasi yang Didanai

Berita Terbaru